Paradoks Keimanan
June 9, 2015 Leave a comment
Saat adzan maghrib berkumandang, ada pikiran liar yang melintas. Sederhana, tapi menghunjam cukup dalam, dan terpatri dalam hati sanubari. Hingga menjelang kepulangan ke Bandung, sembari ditemani alunan musik keroncong di stasiun Tawang, hamba masih terpekur dengan lintasan pikiran liar nan binal tersebut.
Sebagaimana grafik sinusoidal yang amplitudonya berosilasi dengan teratur, begitulah grafik amal dan iman hamba yang dhoif ini. Bedanya mungkin, grafik sinusoidal hamba ditambah dengan nilai offset negatif hingga yg plus jadi nol, yang minus tambah minus. Jadi, rasanya beuntung sekali kalau dosa hari ini lebih sedikit dari dosa hari kemarin. Apalagi kalau bisa berbuat baik kepada sesama.